
Penanggulangan Gacirmas
(Tiga ciri masalah)
(Dessy Syofiyanti)
Dalam perjalanan hidup Anda, pernahkah Anda memiliki sesuatu hal yang tidak anda senangi, sesuatu hal yang tidak Anda sukai, di kantor misalnya memiliki teman yang sifatnya tidak anda senangi, pekerjaan yang tidak anda sukai terpaksa anda kerjakan dan selesaikan demi tuntutan kerja ataupun atas perintah atasan. Ataupun sesuatu yang ingin anda hilangkan sehingga anda merasa nyaman jika tida adanya objek tersebut. Terkadang anda selalu berusaha untuk menghilangkannya, selama objek tersebut masih melekat pada diri anda, anda merasa tidak tenang dan nyaman.
Pernahkah anda merasa sesuatu hal yang selalu menimbulkan hambatan dalam setiap gerak anda, karena objek tersebut langkah karir atau hidup anda menjadi terhambat, anda selalu merasa rugi dengan adanya objek tersebut, merasa kesulitan karenanya. Jika hal tersebut diatas pernah atau sedang Anda alami, berarti saat ini anda memiliki masalah. Menurut Prayitno Guru Besar Konseling mengatakan ada tiga ciri masalah yakni;
1. Sesuatu yang tidak disukai adanya
2. Sesuatu yang ingin dihilangkan
3. Sesuatu yang menimbulkan hambatan, kesulitan, dan atau kerugian.
Jika anda pernah mengalami tiga ciri diatas, maka bisa dipastikan bahwa anda memiliki masalah, masalah membuat orang menjadi KES-T (tidak efektif dalam kehidupan sehari-hari. Masalah selalu membuat kita menjadi gelisah, emosi bahkan membuat orang menjadi stres. Stres merupakan situasi psikologis yang dialami oleh individu, yang dalam kehidupannya mengalami kekecewaan, kegagalan dan atau kekecewaan yang tidak dapat ditoleransinya lagi.
Stres dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang yang mengakibatkan ketidaknormalan kehidupan sehari-hari individu yang bersangkutan atau istilah dalam konseling dikenal dengan sebuatan KES-T (Unefective Daily living). Secara psikologis stress mengakibatkan kecemasan, ketidakberdayaan, depresi, gelisah dan reaksi emosi yang tidak terkontrol, sedangkan secara sosioemosional ditandai adanya sikap Menutup diri, mudah tersinggung marah, mudah sedih, rendah diri dan selalu berfikir negatif (negative thingking) terhadap orang lain.
Setiap individu pastilah memiliki masalah dalam hidupnya, bukan hidup kalau tidak ada masalah, kalaulah kita dapat berpikir lebih bijak, kita akan lebih tenang dalam menghadapi masalah, masalah sebenarnya adalah proses pendewasaan diri kita, dengan masalah kita di tuntut untuk menjadi lebih jeli, menjadi lebih dewasa dalam berpikir, karena sesungguhnya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, tinggal usaha kita dalam mencari jawaban dari setiap masalah yang kita hadapi. Melampiaskan masalah dengan kesedihan, kemarahan. keputusasahan cukup wajar, karena manusia dilengkapi nafsu oleh Allah. Akan tetapi yang tidak wajar adalah menurutkan perasaan nafsu tersebut sampai berlarut-larut tanpa adanya usaha dalam penyelesaian masalah yang dihadapi, atau melarikan masalah dengan perbuatan yang salah misalnya bunuh diri, narkoba dll.
Oleh karenanya diperlukan kecerdasan emosional yang matang, kecerdasan emosional adalah kemampuan mengendalikan perasaan sendiri, perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun dalam berhubungan (berinteraksi) dengan orang lain. kecerdasan emosional juga ditandai adanya. kemampuan merasakan, memahami diri sendiri dan orang lain, serta mampu membaca emosi orang lain dan karakter orang lain.
Satu hal terpenting lainnya adalah membentuk konsep diri yang baik pada diri kita, konsep diri adalah Pandangan seseorang tentang diri sendiri (fisik dan psikis) bagaimana emosi kita, bagaimana sifat kita, gambaran dari diri kita. Dengan tahunya seseorang tentang dirinya sendiri, akan membuat individu tersebut lebih bijaksana dalam Menentukan Sikap dan perilakunya baik sikap pada diri sendiri maupun pada orang lain, adanya penyesuaian diri terhadap orang lain. Jika kita bisa memahami orang lain tentunya masalah akan menjadi berkurang, kita tidak selalu berpikir jelek terhadap orang, karena setiap orang melakukan sesuatu pasti memiliki alasan tertentu, dan kita hendaknya menghormatinya.
Masalah hidup yang selalu hadir dalam kehidupan kita bukanlah bencana yang bisa mengahiri hidup kita, Tidak! tapi jadikan masalah sebagai variasi hidup, sehingga adakalanya kita merasakan senang, sedih, berjaya, ataupun jatuh dari kejayaan, itulah hidup penuh seni, ujian yang harus kita selesaikan karena fenomena hidup juga merupakan jalan untuk kita beribadah kepada Allah. Jika ada sesuatu hal yang tidak kita sukai, berusahalah menerima hal yang tidak disukai tersebut, karena tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan, jika sesuatu yang tidak disukai ataupun yang menjadi hambatan tersebut bisa kita perbaiki, bisa kita hilangkan dengan perlahan itu akan lebih baik, akan tetapi jika itu diluar kemampuan, jangan sesali serahkan kepada Yang Maha kuasa, karena Dia yang lebih tahu yang terbaik untuk kita.
Jangan takut dengan masalah, jangan stres jikalah masalah datang kembali menghampiri kita, tapi sambutlah masalah dengan tenang, dengan penuh keyakinan kalau kita bisa menyelesaikannya dengan baik dan benar, dengan demikian hati kitapun tenang, secara fisik kitapun tidak menjadi sakit karena masalah. Syukuri apa yang ada karena hidup adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kepada kita. Karena masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita. Jadilah orang yang terakhir untuk menyerah dalam hidup ini berusahalah dan bertekad bahwa kita pasti bisa melewati hidup ini, If You Think You Can, U Can jika kamu berpikir kamu bisa, kamu pasti bisa. (U can)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar